Sabtu, 08 Agustus 2009 Diposting oleh wushu gerak naga  

Liputan6.com, Huangsan: Cina menggelar sebuah turnamen Wushu selama akhir pekan di Pegunungan Kuning, Huangsan, Provinsi Anhui, sebelah timur Cina, belum lama ini. Tidak seperti turnamen Wushu sebelumnya, Turnamen Asosiasi Master Wushu (WMA) yang untuk pertama kalinya digelar ini, lebih banyak mempertandingkan duel ketimbang kesempurnaan gerak.

Alhasil, beberapa atlet gagal mempertunjukkan jurus-jurus cantik dan lebih memikirkan bagaimana caranya untuk mengkandaskan lawan. Siasat ini sengaja dilakukan Cina yang menginginkan cabang olah raga tradisional mereka untuk dipertandingkan di Olimpiade.

Sebanyak enam tim Wushu dari seluruh penjuru Cina pun ikut serta dalam kejuaran yang juga disebut sebagai Liga Wushu. Poin dalam pertandingan diperoleh berdasarkan 30 gerakan tradisional Wushu. Kedua atlet yang bertanding dilarang menggunakan sarung tangan dan mengincar kepala.

Hingga saat ini, Wushu masih dipandang sebagai cabang olahraga yang mengedepankan sisi keindahan gerak ketimbang duel. Saat ini, lebih dari 80 juta penduduk Cina bisa mempraktekkan jurus-jurus Wushu. Cina berharap, olahraga tradisional mereka mampu meraih status seperti Taekwondo yang bersal dari Korea dan Judo yang berasal dari Jepang untuk dipertandingkan di ajang Olimpiade.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Tanggung jawab
Beban yang harus dipikul oleh sesorang lelaki adalah 'tanggung jawab'.
Adalah 'kata' yang begitu akrab dengan kehidupan gue, semenjak hidup di tanah rantau.
Tanpa tanggung jawab, mungkin gue udah lama kehilangan arah.

"Gue taat dan sanggup terikat akan sebuah aturan",apalagi jika itu menyangkut tanggung jawab yang gw emban.

Namun, pelaksanaan akan tanggung jawab itu tentunya akan lebih berarti jika dilakukan dengan sepenuh hati. Dan untuk sepenuh hati, perlu 'kemauan' yang hadir sejak awal menerima tanggung jawab.

Gue ga'pernah asal menerima tanggung jawab untuk ngelakuin apa yang gue ga'bisa, kalaupun terpaksa..pasti akan 'ribet' urusanya nanti.
Karena di balik sisi 'taatnya' diri gue, harus ada pula sisi 'kebebasan'...
..."kebebasan untuk melakukan apa saja yang gue anggap baik"..

Kalau ada tanggung jawab yang tidak ingin gw emban, itu karena dikhawtirkan akan berbenturan dengan sisi 'kebebasan' gw yang ingin selalu lepas dan keluar jalur dari segala keterikatan yang ada dalam tanggung jawab itu...

Maafkan aku sobat, aku yang tidak pandai bertutur ini telah mengecewakan sebagai orang yang diberi beban tanggung jawab...
Gue hanya ingin 'bebas' melakukan apa yang gue bisa, tanpa 'ikatan' yang mungkin dapat membatasi.
Tapi masih ada yang perlu diketahui

"Apa yang gw lakukan selama ini, setulus dan semampu mungkin akan apa adanya diri gue...karena itu yang gw bisa"
"Dan bukan sifat gw untuk ngelupain hal berarti yang telah gue dapat"

Thanks for all

RzBzR mengatakan...

Mantabb yazz atraksi nt!
cuma dengan 1 jari lu bisa matahin pipa dragon. anak sini mana ada yang bisa!?

tapi sayang yazz masalah bauran campur sari bebas, tanggung jawab, dan apa yang baik kyknya belon nt kuasai. gw juga belom.

terlalu banyak konstruksi sosial yang jadi pertimbangan. seperti, "emangnya kenapa klo gw ikut 2-2nya!? kan gw emang ikut 2-2nya!"

 
Blogger Template By Lawnydesignz